Tuesday, July 04, 2006

Serendipity

serendipity |ˌserənˈdipitē| noun the occurrence and development of events by chance in a happy or beneficial way : a fortunate stroke of serendipity | a series of small serendipities.

Kata ini makin ngetop sejak ada film dengan judul yang sama. Aku ngerti banget jalan ceritanya tapi ngga pernah ngerasa kata itu "dekat" dengan aku & ngga nganggap film itu istimewa. Sementara ada nih temenku yang sukaaaaa banget sama film ini. Mungkin karena dia ngerasa pernah ngalamin hal yang sama ya? Sementara, setelah dipikir-pikir, kok rasanya aku ngga pernah ya ngalamin yang namanya serendipity itu. Ngga tau juga sih.. I never thought about it...until now. Kenapa sekarang? Karena setiap hari aku "berurusan" dengan seseorang yang melihat gejala alam sebagai sesuatu yang big deal :D Bisa dibilang (katanya) hidupnya dipenuhi oleh serangkaian serendipity & yang pasti dia nyadar banget dengan kejadian-kejadian itu. Bedanya kalo orang nungguin ngalamin serendipity, kalo dia nolak/menghindar abis-abisan :D Apa karena dia percaya adanya serendipity makanya dia bisa ngalaminnya? Sama kaya hantu. Katanya kalo kita percaya & mikirin banget sama adanya jurig-jurig itu, maka kita akan "dikasih" liat = lebih sensitif :D Gitu kali ya?
So what about me? Masa sih aku ngga pernah ngalamin serendipity? Let's see.. Mmm... Nope. Nothing :D Weird.. Apa jangan-jangan aku ngga ngerti-ngerti amat sama konsep serendipity ini? Contoh nih, let's see if I get this whole serendipity thing straight. Waktu aku putus sama Ica, I accidently met this guy, who then soon became my rebound. Kalo dulu ngga putus, ngga bakalan ketemu sama si cowo itu. Karena kalo masih ama Ica, ngga mungkin ada kontek dengan cowo laen (ehm..sisip-sisip sikit :P are you reading this, honey?) Trus kalo ngga nerima "cinta-nya" si cowo rebound, things between me & Ica might not end up like today.
I always consider that being with the rebound guy was...well...an accident too. Coz it's not supposed to happen! Remember my rule number 1? Not that I was in love with this guy or something. But it was the same thing.. Kalopun pada akhirnya jadi...kinda pacaran :D :D (Duh maaf ya si kamu.. Bukannya ngga mau ngaku, cuma ya..gitu lah! hihihihihhi)
Contoh laen: Dulu di deket rumahku ada kafe di sebuah rumah yang besar & asri. Namanya Cafetaria Pakuan. Kayanya enak banget duduk-duduk di situ. Kabarnya juga, di kafe itu jualan gudeg & ayam bakar yang uenaaaaak banget. Udah lama aku pengen banget ke situ tapi ngga pernah jadi. Pernah udah di ambang pintu, eeeh trus karena 1 & laen hal, ngga jadi lagi. Years passed by. Akhirnya aku berhasil masuk rumah itu & makan ayam bakarnya
, enak, besar, gratis!!! :D Gratis? Soalnya ternyata itu rumahnya Ica & yang bikin ayam bakar itu tantenya!! Kafe ini juga yang create conversation untuk pertama kalinya antara kita berdua. My pick up line was "Rumahnya jualan gudeg ya?" & he was instantly madly in love with me :P Hihihihih
What would happen ya kalo dulu aku beneran masuk ke situ? Trus ketemu cowo botak dengan jeans rombeng-rombeng ngeroko di situ, dengan laga as if he owns the place, which, duh, he does. Apa cerita antara aku & Ica bakal jadi beda sama sekarang kalo ketemunya lebih awal? Itu bukan yang namanya serendipity? Kalo iya, then I'm damn glad it happened to me & looking forward to encounter more of it ;)

PS: Apa serendipity itu selalu berhubungan dengan jodoh a.k.a soulmate???

8 comments:

celotehalia said...

Klisenya sih, kalau jodoh mah gak kemana... :P

But I also believe that those 'accidents'
and 'mistakes' (like ur rebound :P)...
also happens for a reason.

Maybe... the reason was tobetter prepare u for Ica?

Auhhh ahhhhhhhh hihihihhi :P

Farika said...

Ihihihihihih mungkiiiin
sebenernya pengen nyari contoh laen tapi susah, Al. Jatohnya ke Ica lagi, Ica lagi :D Wakakakakakaaka

Unknown said...

Mungkin karena Ica suka baca blog kamu kali makanya contohnya ica terus, biar kebutuhan lahir batin tetep terpenuhi ya :P hihihihi

Anonymous said...

serendipity selalu mengingatkan pada John Cussack, spesialis pelem komedi romantis heheh :)

Hendro said...

well, sebuah kebetulan tentu bukan sebuah kebetulan lagi kalau kita merencanakan dengan matang.

Dan dari awal film, emang Kate Beckinsale pasti jodoh sama John Cussack. Hi hi hi, film temanya serendipity tapi ceritanya kok udah ketebak...

Anonymous said...

Pernah denger gak, bahwa gak ada yang namanya kebetulan.
Setiap langkah yang kita buat, bahkan walau kita hanya menggerakkan mata kita akan membawa kita ke nasib yang kita terima.
Makanya gak ada yang namanya keputusan salah. Yang ada itu, tidak memutuskan.
(apa sih baar...)

Farika said...

Wah aku juga pernah denger tuh Bar, yang kaya gitu :)
Hampir sama kaya buku 5 People You Meet in Heaven ya? :D

::i:: said...

Teori GAIA, tiap materi organik unorganik punya intensi. Saling berpengaruh dan mempengaruhi.

Seperti pawang hujan, memanggil hujan. Telepati. Telekinetis.
begitu juga kasus 'serendipity'.

Segala sesuatunya bergerak (angin, air, batu, atom, lift, daun, kaleng krupuk, etc) tanpa kita sadari, sesuai kekuatan intesi kita.

"The entire range of living matter on Earth from whales to viruses and from oaks to algae could be regarded as constituting a single living entity capable of maintaining the Earth's atmosphere to suit its overall needs and endowed with faculties and powers far beyond those of its constituent parts...[Gaia can be defined] as a complex entity involving the Earth's biosphere, atmosphere, oceans, and soil; the totality constituting a feedback of cybernetic systems which seeks an optimal physical and chemical environment for life on this planet."

Kalo ada kawan yang tahu lebih banyak tentang GAIA ini, saya mau berguru dong..