Wednesday, October 03, 2007

Utopia

Kalo kita hidup di Utopia, ngga akan ada yang serba ngga enak.

Ngga ada anak yang ngebunuh orangtuanya sendiri. Ngga ada sahabat yang nikung dan ngerebut pacar BFF-nya. Ngga ada orang yang miskin dan kelaparan. Ngga ada suami yang ngaku puasa sama istrinya, padahal di kantor curi-curi makan siang dan ngeroko. Ngga ada pak tua yang susah payah narik gerobak sampah yang berat di siang bolong, dalam keadaan puasa. Ngga ada rasa marah dan cemburu. Ngga ada ibu yang ngebuang anaknya. Ngga ada pasangan yang kesulitan punya anak. Ngga ada perang dan hasutan. Ngga ada kata-kata kasar. Ngga ada istri yang selingkuh karena suaminya kurang memuaskan. Ngga ada yang korupsi. Ngga ada anak-anak kecil berkeliaran di jalanan minta-minta uang. Ngga ada orang yang kesepian. Ngga ada paranoia.

Yang ada hanya Utopia.

Ah...
Too good to be true.
I guess that’s why God doesn't make it real.
At least not here. Not yet.
Coz if it is, it wouldn’t be the right place to be living a life.


*Utopia:
an imagined place or state of things in which everything is perfect

3 comments:

Anonymous said...

iyah, tapi sepertinya kehidupan yang terlalu sempurna akan sangat datar dan membosankan bukan?

Anonymous said...

cd game itu bank data masalah,
tapi tanpa haru-biru perduelan dalam game, gimana dapat ngerasain nikmatnya hidup? seperti itu bukan, frik? heuheuehue...

"I hate the SIN, but love the Sinner" =P

Anonymous said...

Reckon they'd call it heaven..