Wednesday, January 16, 2008

OMG, Where Do I Begin :)

Banyak yang pengen diceritain, dijelasin. Mungkin dimulai dari ngejawab 1 pertanyaan spesifik yang aku dapetin dari sana-sini, berulang-kali, baru-baru ini.

"Hamil ko ngga bilang-bilang sih!?"

Intonasi & cara penulisan berbeda-beda. Ada yang pure surprised, ada yang bete :D Ada juga yang protes "Kenapa gue ngga bole bilang-bilang sih elo hamil?" (including my husband :p)

Aduh, percaya deh! The second I found out that I'm pregnant, there were 3 major things in my mind: 1. disbelief. 2. millions of worries. 3. wanting to scream out & share to the whole world. But (unfortunately) my worries conquered all :D

Mulai dari takut dokternya salah liat, takut lab-nya salah nge-label nama darahku ma darah orang laen, takut kantongnya si jabang bayi kosong ngga berkembang, but most of all, takut keilangan sebelum sempet ngalamin bener-bener rasanya punya anak.

If you wanted something so badly & had to go through a lot of pain & struggle, begitu it finally happened, all seemed too good to be true. Buat aku, semakin besar juga rasa takut kehilangannya. You have something you've always wanted & then you lose it, the pain would feel a million time stronger. And sometimes, if you're sad, you want to keep it to yourself. Coz people's kind words could make it worse. Sometimes :)

Makanya, karena katanya yang crucial adalah trimester pertama, aku langsung mutusin sepihak untuk keep this a secret until at least 3 months. Keluarga aja cuma keluarga inti yang tau. Itu pun dibawah ancamanku, pokonya jangan sampe ember sana-sini :p My closest friends yang tau perjuanganku tentunya aku kasih tau juga. Lagi-lagi dibawah ancaman :D

But of course, like many other secrets, akhirnya kebongkar juga sebelum waktunya. Dimulai dari keemberan suami, kecurigaan temen-temen kantor karena udah 2 bulan lebih aku ngga nongol, sampe kebodohanku keceplosan kata-kata "mual", "pusing", "mabok", "cape", "ngantuk" :D Sebelum akhirnya aku "go public", like always, I asked my Mom for advice. Hers was simple:

"Ngga apa-apa. Ini berita baik. Semoga makin baik lagi karena makin banyak yang ngedoain."

And that's all I needed to hear. Ditambah inget mata suamiku yang berbinar-binar waktu pertama kali kita ngeliat Si Baiyi joged-joged kaya bapanya :) I thought, oh my God, he's so happy. How can I not allow him to flaunt his happiness to his friends... Anyway seperti udah diatur juga, padahal ngga sengaja, the day I shared my pregnancy to you all, usia kehamilanku udah 3 bulan 3 minggu. So, ngga "ngelanggar" keinginanku juga heheh...

Alhamdulillah sampe detik ini aku & Si Baiyi sehat. Sampe akhir bulan ini aku masih istirahat di rumah. Mual & pusingku masih ada tapi udah sedikiiit berkurang. Sayangnya, napsu makan masih kurang banget. Hope it gets better soon. Sekarang aku masih suka bingung yang aku rasain ini mual ato keroncongan :D Worry-nya masih buanyaaak, ditambah jadi cengeng & parnoan. Ngantuknya tetep tapi itu sih karena aku emang kebluk :p

My husband & I, can't get any better. The baby makes me love him even more than I could possibly imagine. I surely hope it goes both ways karena sekarang yang lebih banyak dicium ya Si Baiyi, bukan aku :p

8 comments:

Anonymous said...

congrats ya... semoga jabang bayinya sehat... ibunya juga! ;p

Anonymous said...

wah, akhirnya..hehhe. Selamat ya, semoga bayinya sheeat sampai lahir.

Anonymous said...

Selamat ya, Mba Farika. salam buat Mas Ica juga.

Anonymous said...

Senangnyaaaaa.....:)

Anonymous said...

happiness happiness happiness fer you tante :)

Anonymous said...

Jangan stress2 yaaa, enjoy the ride aja biar si baiyi juga happy-happy di dalem :) inhaaaaaaaaaaaaaale exhaaaaaaaaaaaaale, inhaaaaaaaaaaaaaaale exhaaaaaaaaaaaaale .. dengan izinNya, semoga semuanya baik-baik aja :) Happy fo ya!

Tita Rini said...

Icaang.. seneng deh dengernya! Alhamdulillah... aku langsung sms wita nih! Be happy yaa.. salam buat Ica.

Micki Mahendra said...

wahhhh
congrats farika,
Insha Allah dikaruniai anak yang sehat, soleh dan menjadi barakah bagi orang tuanya

amin