Wednesday, October 07, 2015

Doc Rocksy menjelaskan:

Kejang Vokal: hanya terjadi di sebagian atau satu lokasi dari tubuh dan pasien tetap sadar. Pada Kejang Vokal, listrik yang agak korslet di otak hanya terjadi di satu lokasi. 

Kejang Umum: korsletnya menyebar. Listrik bertegangan tinggi di semua lokasi otak, lalu di seluruh tubuh dan disertai tidak sadar. Twitching adalah bagian dari kejang. 

Perbedaan kejang - twitching adalah frekuensinya. Kalau lebih seperti kaget, itu belum bisa dibilang kejang. Itu disebut Gejala Abortif, akan kejang tapi tidak jadi. Sering terjadi pada pasien yang minum obat. Karena minum obat, kejangnya tidak jadi. Listrik di otak ada yang menahan, bentuknya kaya kaget, atau beberapa ada yang cuma bengong sebentar. Hal ini terjadi artinya pengobatan yang dilakukan belum optimal. Banyak pasien akhirnya bisa mengenali akan terjadi kejang atau twitching. Biasanya ada yang mengambil nafas dalam atau ada yang mencoba istirahat. Jadi kejangnya tidak benar-benar terjadi. 

Aura adalah gejala yang mendahului atau menyertai sebelum kejang. Misalnya rasa capek yang amat sangat, ada pasien yang merasa ada kupu-kupu di dalam tubuh, ada yang merasa mual, dingin-dingin, dan masih banyak lagi. Biasanya pasien yang sudah lama akan tahu dan mengenali gejala-gelaja ini. "Abis ini saya kejang nih!" Oleh karena itu banyak pasien epilepsi yang sudah bisa memilih dan mencari tempat yang aman. 

Terjadinya Aura, gejala Abortif atau sampai kejang artinya obat yang dikonsumsi belum tuntas mencegah kejang. Obatnya belum maksimal, belum mencapai target. Kita bisa menambahkan penambahan dosis, atau jika dosis sudah optimal tapi masih terjadi gejala-gejala ini, kita ganti obat. 

Pencetus kejang yang paling utama adalah pikiran, stress, cemas, khawatir. Soal pikiran, harus diberi ventilasi. Ventilasi artinya dikeluarkan. Ventilasi bisa memberikan 2 hal, bisa membuat lega atau justru bikin tambah cemas karena teringat kembali. Ini terjadi karena self defense kita ada 2: memaafkan atau melupakan. 

Pencetus kejang yang kedua adalah kurang tidur. Begitu kurang tidur, ambang listrik di otak langsung menjadi sensitif. Soal tidur memang harus disiplin sekali. 


FYI:

Kopi tidak memicu kejang! #YEAY 

Tingkat keterangan/brightness komputer harus rendah. 

Setiap 2 jam, penggunaan komputer harus dihentikan. 

Kalau mau tidur, jarak dengan handphone sebaiknya minimal 3 meter dan paling disarankan dilakukan untuk anak-anak. 

Penggunaan handphone harus benar-benar dibatasi, terutama untuk anak-anak. Tahun kemarin sudah keluar hasil penelitian pada anak-anak bahwa radiasi dari handphone memang terkait dengan brain cancer. Artinya kita tidak bisa meremehkan radiasi dari handphone. Melalui gambar pet scan bisa dilihat sebagaimana besar radiasi dari handphone bisa merusak otak anak-anak. 


2 comments:

Neng Keke said...

Sebenernya kalo masalah hanphone tuh kita udah tau dari lama ya? Cuma kenapa tetep cuek ya? :(

Farika said...

Iya... karena belum "kena" aja kali... Biasanya kan emang gitu...