Thursday, November 05, 2015

Doc Rocksy menjelaskan:

Sudah 2 bulan lebih, kejangnya masih tidak terkontrol. Pilihannya antara menaikkan dosis obat atau ganti obat. Obat yang dikonsumsi tidak cepat-cepat diganti sampai dosisnya mencapai maksimum. Untuk menentukan dosis, kita perlu tahu juga kadar dosis dalam darahnya. Apakah Tegretol yang sudah dikonsumsi selama sebulan ini bisa dimetabolisme dengan baik oleh tubuh, kadarnya sudah mencapai kadar optimal atau belum. Kalau ternyata sudah optimal tapi masih kejang berarti harus ganti obat karena tidak cocok. Kalau ternyata kadarnya masih rendah, dicoba dinaikkan dosisnya. 

Setiap kali terjadi serangan kejang, sekian jutaan sel di otak rusak. Makin lama kejang, makin banyak sel yang rusak. Kita punya 2 milyar lebih sel di otak kita. Kalau kejangnya ringan, apalagi pasiennya sadar, mungkin tidak terlalu bahaya. Tapi kalau sampai 15 menit, hampir bisa dipastikan jutaan sel rusak. Kedepannya akan bikin lupa-lupanya makin parah. Apapun bisa mencetus kejang. Pikiran, terlambat makan, kurang tidur, dst.

Tujuan obat adalah menstabilkan listrik di otak sehingga tidak mudah kejang. Kalau pasien masih kejang berarti listrik di otak belum bagus. Targetnya dengan obat, kejang negatif. Kalau minum obat sudah bagus tapi stressnya masih??? Perlu dipertimbangkan lagi. Listrik di otak sudah distabilkan tapi masih ada yang terus bikin listriknya naik, ya akhirnya kalah juga... Kalau kurang aktifitas/tidur-tiduran terus, jadi kemana-mana dong mikirnya... Ya stress lagi jadinya... Dari awal dok. Rocksy setuju untuk konsultasi ke psikolog untuk memperkuat dan menghindari pencetus stress. Kalau diperkuat psikologisnya, pencetusnya berarti bisa diminimalkan. 

Kualitas tidur penting banget. Tidur itu ibarat komputer restart. Kalau restart-nya ngga bagus, komputernya jadi gampang nge-hang. 

Kejang di bawah semenit pun bahaya. Obat dianggap berhasil kalau pasien tidak kejang lagi. Pasien epilepsi kalau tidak kejang dalam waktu 2 tahun dianggap sembuh. Obat-obat epilepsi dari awal dibuat untuk pemakaian jangka panjang. Jadinya aman untuk tubuh. Tapi yang harus dipantau adalah fungsi lever. Setiap 3 - 6 bulan harus dicek fungsi lever. Tapi kalau dosis obat masih di range therapeutic, hampir sama sekali tidak ada efek samping. 

Kalau twitching, diajak bercanda langsung hilang. Istilahnya didistraksikan. Bisa langsung hilang. Ada pasien yang sedang anfal, ditepuk, langsung normal lagi, kejangnya tidak jadi. Gambar listrik di otak sudah tajam, terus dialihkan, gelombang jadi stabil lagi. Obat Kepra cuma membuat supaya ngga gampang naik, gelombang listrik tetap di baseline.


Perubahan: 

Sekarang lebih sering ketawa, jauh lebih easy going, dulu sering dan gampang stress. Dulu ngga pernah ketawa. Sekarang lebih easy going mungkin karena lupa banyak masalah. Begitu inget masalahnya apa, langsung kejang. #LOL 

Makanya bisa jadi memorinya mungkin sebenarnya membaik tapi justru hal-hal yang jelek jadi keinget lagi dan malah jadi kejang. Konsul ke psikolog bisa menghindari pencetus kejang. 

Selama ini suasana di rumah dibuat seperti semuanya normal. Terutama untuk Kukka. Bubu ngga dianggap/diperlakukan seperti orang sakit. Ngga ada yang ditutup-tutupin. Kukka juga sebaiknya dikasih tahu Bubu mungkin akan kejang lagi dan kalau sampai kejang, apa yang harus dilakukan (contoh: cari pertolongan, panggil Bapa atau orang terdekat). 


Kalau twitching REKAM!!! Dokter Rocksy pengen liat!!!!

It's time for Kukka to learn how to make a phone call 
to Bapa and Ua Eza!!!!!


6 comments:

Reny K Agustia said...

Aku sampai bengong bacanya Far kirain literatur dokter. Waktu pertukaran pelajar aku pernah dapat host parent yang epilepsi, salah satu yg dia sampaikan di hari pertama adalah kalau dia kejang ini nomor telpon yg harus aku telpon untuk pertolongan.
Rupanya semakin banyak orang "dekat" yg tau cara membantu jika ada apa2 semakin baik ya. Makasi berbagi cerita ini. Semoga kamu semakin sehat dan terus berbagi cerita gemes sama Kukka

Opay Siopay said...

Aaww....frika...trimakasih sudah sharing. Tulisan lo selalu detil, mudah dicerna dan menyenangkan. Tapi ini bikin nyeess.... Smangat terus ya Frik...smoga makin membaik dan sehat terus. Gw hanya bisa bantu doain ya...

Andri Permatasari said...

Kamu pasti kuat, ka...setiap penyakit pasti ada obatnya karena Allah menjanjikan demikian..tetap semngat dan sehat terus yaaa.. smile emoticon

Rizki Pandu Permana said...

semangat farika.. kamu pasti bisa pulih dan sehat! you are surrounded by great and loving people.. no need to worry.

DeeDee said...

semangat terus yahh mbak Farika.. baca tulisan2 mbak bikin aku ngerasa kemotivasi juga buat hidup lebih sehat dan stress-free... semoga cepat bisa sembuh total yahh biar bisa nonton konser NIN bareng lagi kitahh!! Aamiin! ❤️❤️❤️❤️❤️

Farika said...

Deeeeeeedeeee amiiiiiiin!!!! Terutama bagian nonton NIN bareng lagiiihahahahahaha!